Senin, 25 Juni 2012

berada di : Taman Nasional Ujung Kulon

nyampe juga di kecamatan sumur. perjalanan menyebalkan didalam elf yang membuat pala saya benjol. jalan yang rusak, penerangan jalan yang  masih kurang dan saya duduk dibelakang pula manjadi penyebab semua ini. *curhat dikit*

kecamatan sumur, banten timur menjadi pelabuhan kami untuk menyebrang ke pulau peucang. pantai yang sudah kotor dan terlalu banyak kapal nelayan memperburuk keindahan pantai ini. dari sinipun saya sudah melihat pulau umang yang sudah tidak menarik lagi dari terakhir saya kesana.

 


3jam perjalanan dari pelabuhan sumur ke pulau peucang. akan boring saya tau, makanya lebih baik menghabiskan waktu dengan tidur di deck, membayar tidur semalam juga yang masih kurang.


 

pulau peucang belum terlalu ramai, dan tidak ada penduduk disana, hanya ada petugas yang menjaga saja. penginapan disana hanya ada 2 yang punya swasta yang diberi nama flora a & b sedangkan milik pemerintah namanya fauna.

BT !!! kali ini hanya sekali terjun kelaut. badan saya bentol-bentol digigitin ubur-ubur kecil. bukan cuma saya yang merasakan tapi teman yang lainnyapun sama.tapi bentol itu hilang kok dengan sendirinya.
jadi selama disana saya cukup menikmati dengan mata saja...

 

sore hari di pulau peucang, rusa-rusa akan hadir menemani kalian. mereka semua berkumpul didepan pondok. monyet dan babi hutanpun ga absen saat itu. 


 
tracking ke dalam hutan untuk mencapai titik 0 km banten sekaligus melihat benteng yang belum sempat terselesaikan pembangunannya oleh Belanda adalah awal keinginan saya untuk mengadakan trip khusus melihat badak bercula 1 yang hampir punah ini. ranger menceritakan bagaimana keadaan hutan ini dan juga hewan-hewan liar yang masih ada dihutan ini.

  

untuk mencapai benteng ini dari pelabuahan cibom tadi hanya sekitar 1 jam berjalan kaki. saya sarankan pakai sepatu dan lotion anti nyamuk malaria. di depan gerbang pelabuhanpun kamu akan diberikan sejarah singkat tentang benteng ini. 
selama perjalanan tisak berhenti saya mengok kiri dan kanan, hanya 1 harapan saya adalah melihat kehadiran sang badak bercula 1 itu. tapi tetep aja dia ga keluar. 

jalanan sedikit mendaki.  kita menaiki tangga semen yang hampir rapuh.keadaan benteng ini benar-benar sudah dimakan waktu. tower yang sudah karatan, dan bangunan yang sudah hampir runtuh dan tanamanpun sudah menjalari bangunan ini.
 benteng ini tidak pernah selesai dibangun, sempat dijadikan penjara untuk para bajak laut dan pernah pula dijadikan museum.

 

saya mencoba untuk mengelilingi benteng ini,sungguh cantik. ada beberapa tembok yang rusak dan saya bisa keluar sedikit dari batasan tembok itu, hati-hati karena hanya ada pegangan akar pohon, melihat kebawahpuncukup membuat miris keberanian, lumayan tinggi tebingnya. tapi pemandangan dari sana sungguh cantik, bahkan camera saya tidak bisa merekam keindahannya. ya ini adalah tanjung layar. ujungnya pulau banten, kalau dilihat dipeta pulau banten yang seperti kepala gajar nah saya berada di ujung belalaianya. ahahaha


 tebing, taman dan laut lepas. tanjung layar sungguh cantik.
sedikit lama kami disana. carilah tanaman unik yang disekeliling kalian nanti saat kesana, saya dapet 2 tanaman yang unik. :D
 

sebelum pulang saya diajak mengelilingi pulau-pulau seberang dari pulau peucang. ada karang copong salah satunya.

kalau kesini sebaiknya bawa:
1. lotion anti nyamuk malaria
2. cemilan dan minuman yang cukup. tidak ada warung disana.



disini sendal kuning yang merupakan partner terhebat saya gugur. putus lebih tepatnya. dan sendal kuning pertama sayapun harus dimuseumkan. rest in peace my lovely sendal kuning. terimakasih untuk petualangannya yang luar biasa selama ini.



0 komentar:

Posting Komentar